Roket kimia menyimpan sejumlah
besar energi dalam bentuk yang mudah dilepaskan dan bisa sangat
berbahaya, tetapi desain, tes, pembuatan dan penggunaan yang berhati
hati bisa meminimalkan resiko.
Ukuran Roket berbeda dari
model kecil yang bisa dibeli sebagai kembang api, atau roket hobi,
sampai yang berukuran besar Saturn V yang digunakan untuk program
Apollo.
Kebanyakan roket saat ini
adalah roket kimia. Mesin roket ini memerlukan bahan bakar padat atau
cair, seperti bahan bakar cair Booster/penguat Pesawat ulang-alik dan
mesin utamanya yang digunakan untuk melepaskan diri dari gravitasi
bumi. Reaksi kimia dimulai di ruang bakar dengan bahan bakar (dengan
udara atau oksigen bila di ruang angkasa) dan gas panas yang
dihasilkan mengalir dengan tekanan tinggi keluar melalui saluran yang
menuju ke arah belakang roket. Tekanan gas yang menyembur keluar
inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket sehingga roket dapat
bergerak maju atau ke atas.
Terdapat konsep jenis roket
lain yang semakin sering digunakan di luar angkasa adalah pendorong
ion, yang menggunakan energi elektromagnet bukan tenaga dari reaksi
kimia. Roket termal nuklir juga telah dibangun, tetapi tidak pernah
digunakan.
Untuk penjelajahan angkasa
luar yang tidak terdapat udara maka roket tersebut harus membawa
sendiri bahan bakar dan oksigen untuk menghasilkan daya dorong yang
diperlukan.
0 komentar:
Posting Komentar
jangan gunakan kata kata yang mengandung sara, pornografi, penghinaan, serta pelecehan