Assalamualaikum Warahmatulah
hiwabarakatuh
Kamu gak mungkin akan berada
di dalam rumah terus, kamu pasti suatu saat juga akan di alam liar,
nah misalkan kamu terdampar di sebuah pulau terpencil yang belum ada
di peta apa yang akan kamu lakukan ? Gak usah muluk muluk deh untuk bertahan hidup dalam waktu yang lama di alam liar cukup satu hari satu malam dengan bekal yang minim atau mungkin bahkan tanpa bekal sama sekali.
Petualang dan penulis buku
asal Amerika, Creek Stewart, terkenal dengan kalimatnya yang bilang
bahwa bencana itu hanya masalah waktu. “Bukan apakah kita akan
tertimpa bencana, tapi kapankah.” katanya dalam bukunya yang
berjudul Build the Perfect Bug-Out Bag: Your 72- Hour Disaster
Survival Kit.
Merasa tertantang ? Kalau iya mari akan saya bagikan beberapa skil yang harus dimiliki untuk dapat bertahan hidup di alam liar.
- Menemukan lokasi bermalam yang aman dan nyaman
Kamu harus menemukan tempat
yang kering dan tidak terletak lebih rendah dari permukaan tanah di
sekitarnya. Hindari lembah dan area yang bisa dialiri air karena
banjir bisa datang kapan saja. Pilih tempat yang jauh dari sarang
serangga atau pohon-pohon lapuk. Kamu gak mau ditimpuk kayu saat
tidur, ‘kan? atau diserbu lebah saat tidur Wkwkwkwkwk.
- Mendirikan Shelter Darurat
Ingat ya, ini sekedar tempat
berlindung. Jadi jangan harap,kamu akan menemukan kenyamanan ala di
tenda. Hipotermia adalah pembunuh utama jika kamu terdampar di daerah
bercuaca dingin seperti gunung. Supaya selamat, kamu butuh tempat
berlindung yang terisolasi agar suhu badanmu tetap hangat. Temukan
beberapa cabang pohon yang cukup kuat untuk disusun sebagai tempat
berlindung. Gunakan pohon yang masih berdiri sebagai tumpuan. Lapisi
shelter kamu dengan daun atau ranting. Jangan lupa, lapisi juga
lantainya dengan daun yang lebih lebar. Itu untuk mencegah panas
tubuhmu diserap oleh tanah.
- Membuat Api
Kamu bisa menyalakan
api menggunakan baterai. Baterai jenis apa aja bisa — kamu tinggal
bikin arusnya jadi pendek. Hubungkan kutub (+) dan (-) dari baterai
dengan kertas timah (dari bungkus rokok atau permen karet). Percikkan
api yang akan tercipta ke bundelan yang terbuat dari benda kering dan
lembut seperti akar, rumput, atau kain. Jaga apimu supaya tetap
menyala. Siapkan kayu bakar. Jika kamu gak punya baterai, kamu bisa
menyalakan api dengan batu dan gesekan kayu.
- Mencari Air Bersih
Ada dua jenis air di alam
liar: air yang bisa kamu minum dan air yang bisa membunuh kamu wkwkwkwkwkkwkwk. Saat
kamu ragu air itu bisa diminum atau nggak, pilihan terbaik kamu
adalah memasaknya. Jika opsi memasak air gak ada di menu, kamu harus
bergantung pada hujan dan embun karena air hujan dan embun gak perlu
dimasak. Tampung air ketika hujan. Di pagi hari, usap embun di
dedaunan dengan kain lap lalu peras lap tersebut di wadah penampung.
Akar-akar pohon dan beberapa jenis kaktus seperti sylibum (milk
thistles)banyak mengandung air di dalamnya. Kalau kamu sedang di luar
negeri dan ada pohon mapel disekitarmu, sayat batangnya karena getah
pohon mapel bisa jadi sirup berenergi buatmu.
- Meminta Air Dari Pohon
Hah ??? apa minta air sama
pohon, emang bisa wkwkwkwkwkw bukan maksudnya itu, tumbuhan seperti
manusia, tumbuhan itu juga ‘berkeringat’ sepanjang hari. Proses
menguapkan air ini namanya transpirasi. Untuk bisa memanen air bersih
dan bisa diminum ini, kamu tinggal membungkus ranting pohon yang
berdaun dengan plastik, lalu ikat plastiknya rapat-rapat. Dalam waktu
beberapa jam air udah terkumpul di dalam plastik dan siap diminum.
- Cari Tumbuhan yang Dapat Dimakan
Dalam,situasi dimana tujuan
utamamu adalah bertahan hidup, gak usah muluk-muluk berniat berburu
hewan liar. Jangankan rusa, kelinci aja susah nangkepnya, wkwkwkwk.
Gantungkan hidupmu pada hewan-hewan kecil kayak ikan, katak, atau
kadal. Namun, pilihan paling mudah dan aman adalah menyantap
tumbuhan. Pisang dan nanas sangat mudah ditemukan di hutan Indonesia.
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi rotan, rebung, daun semanggi,
dan paku-pakuan. Tambah wawasan kamu soal makanan di alam liar dari
buku-buku panduan siapa tau aja nanti bisa jadi koki wkwkwkwk.
- Berburu Dengan Tombak
Ketika hasrat karnivoramu
udah gak bisa dibendung lagi, buatlah tombak bermata empat yang akan
jauh lebih efektif dalam menangkap ikan dan hewan buruan lain
daripada tombak bermata tunggal. Caranya, tebas kayu pohon sehingga
panjangnya sama dengan tombak pada umumnya dan diameternya kira-kira
2,5 sentimeter. Belah salah satu ujungnya jadi empat bagian,
masing-masing sepanjang 25 cm. Sempalkan kayu atau batu kecil agar
empat bagian tadi terpisah. Tajamkan ujung-ujungnya. Jadilah tombak
bermata empat hasil kerja keras tanganmu.
- Menggunakan Kompas Alam
Jika GPS dan kompasmu rusak
(atau lupa kamu bawa), dengan mudah kamu bisa menentukan arah timur
dan barat dari posisi matahari terbit dan terbenam. Jika kamu
menggunakan jam tangan analog, hadapkan jarum jam ke arah matahari.
Tarik garis imajiner diantara jarum jam dan angka 12 — itu adalah
garis yang menghubungkan utara dan selatan.
- Membaca Rasi Bintang
Cari paling mudah untuk
menentukan arah mata angin setelah matahari terbenam ialah menemukan
rasi bintang Beruang Besar. Rasi ini dikenal juga dengan nama Gayung
Besar. Istimewanya, ketika rasi bintang lain berputar dan ‘berpindah’
sepanjang malam rasi bintang ini tetap berada di utara. Ciri-ciri
gugusan bintang ini adalah terdiri dari 7 bintang dan berbentuk
gayung. Nah, di seberang Gayung Besar terdapat gugusan bintang Gayung
Kecil, yang seperti namanya berukuran lebih kecil dan nggak
sebenderang Gayung Besar. Di ujung ‘gagang’ Gayung Kecil terdapat
Polaris a.k.a. North Star: arah utara yang paling hakiki. Di daerah
khatulistiwa seperti Indonesia, North Star bisa ditemui di dekat
garis horizon.
- Buatlah Sinyal S.O.S
Pada suatu waktu,
satu-satunya harapanmu adalah menunggu pertolongan. Pastikan kamu
berada di tempat terbuka seperti padang rumput atau puncak bukit agar
kamu mudah dilihat dan dievakuasi. Pilihan pertama membuat sinyal
ialah dengan kepulan asap dari api. Harap diingat: ini bukan soal api
gede doang, tapi juga gimana caranya asap yang kamu hasilkan bisa
mengepul tebal sehingga menarik perhatian pesawat atau kapal yang
lewat. Jadi ketika api yang kamu buat udah membara, tumpukkan
dedaunan dan rumput yang masih hijau dan lembab di atasnya. Asap akan
mengepul tebal. Walaupun hanya bertahan 10-15 detik, itu akan cukup
untuk menarik perhatian.
Pilihan kedua adalah
menggunakan sinyal dari cermin. Bahkan refleksi dari cahaya bulan
bisa dilihat dari jarak hampir 160 kilometer, lebih jauh jangkauannya
daripada senter. Manfaatkan benda apapun yang bisa memantulkan cahaya
seperti spion atau layar ponsel. Kuncinya ialah mengarahkan pantulan
cahaya secara tepat, dan ini cukup mudah. Arahkan cermin yang kamu
punya ke matahari atau bulan (tidak secara langsung, tapi dimiringkan
sedikit) hingga kamu melihat pantulan cahaya di permukaan cermin
tersebut. Ketika kamu melihat kapal atau pesawat lewat, bikin salam
peace dengan salah satu tangan kamu, dan “letakkan” kapal atau
pesawat nan jauh disana itu di antara dua jari damai tadi. Kemudian
gerakin pemantul cahaya maju dan mundur dibelakang salam peace kamu.
Bagaimana membantu gak ?
Semoga membantu ya buat kamu kamu kamu yang pecinta alam. Hihihihihi
Wasalamualaikum warahmatulah
hiwabarakatuh
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapus